Seketika.com, Jakarta – Setiap tahun pada tanggal 30 Juni, dunia memperingati Hari Asteroid Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting asteroid dalam kehidupan serta potensi bahaya yang bisa mereka timbulkan. Hari ini juga mengingatkan kita akan pentingnya upaya perlindungan terhadap asteroid demi keselamatan Bumi dan generasi mendatang.
Menurut Wikipedia, asteroid, yang juga dikenal sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda langit yang berukuran lebih kecil daripada planet tetapi lebih besar daripada meteoroid. Asteroid merupakan benda kecil berbatu yang mengorbit Matahari dan merupakan sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Latar belakang Hari Asteroid Sedunia berawal dari sebuah film tahun 2014 yang menggambarkan asteroid jatuh ke bumi, tepatnya di London. Film tersebut menampilkan sosok terkenal seperti kosmolog Stephen Hawking, astronot Apollo 9 Rusty Schweickart, dan ahli astrofisika Brian May. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh asteroid.
Salah satu peristiwa penting yang menyoroti ancaman asteroid terjadi pada tanggal 15 Februari 2013. Sebuah bola api besar melaju dengan kecepatan 18,6 km per detik, memasuki atmosfer dan hancur di langit Chelyabinsk, Rusia. Menurut NASA, asteroid tersebut memiliki diameter sekitar 18 meter dan massa mencapai 11.000 ton. Total energi tumbukannya setara dengan 440 kiloton.
Pada bulan Desember 2016, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menetapkan tanggal 30 Juni sebagai Hari Asteroid Sedunia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang asteroid dan tindakan yang dapat dilakukan untuk melindungi Bumi, keluarga, masyarakat, dan generasi mendatang dari potensi bencana.
Asteroid, meskipun mengorbit Matahari seperti planet, jauh lebih kecil dari planet itu sendiri. Mereka memiliki bentuk yang bergerigi dan tidak beraturan. Sebagian besar asteroid terbuat dari berbagai jenis batuan, namun beberapa juga mengandung tanah liat atau logam seperti nikel dan besi.
Hari Asteroid Sedunia juga menjadi momentum penting untuk memperkuat penelitian dan pemantauan terhadap asteroid. Dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, kita dapat mengidentifikasi dan mempelajari asteroid dengan lebih baik, serta mengembangkan strategi untuk menghadapi potensi ancaman yang mereka bawa.