- Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Badan Intelijen Negara (BIN) sebanyak 400 formasi;
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebanyak 721 formasi;
- Politeknik Keuangan Negara – Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN – STAN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebanyak 722 formasi;
- Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebanyak 105 formasi;
- Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 355 formasi;
- Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebanyak 400 formasi;
- Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebanyak 120 formasi; serta
- Sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebanyak 622 formasi;
Haryomo menekankan bahwa tujuan penerimaan seleksi sekolah kedinasan tahun ini adalah untuk merekrut dan membuka kesempatan bagi talenta baru untuk memenuhi kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) yang memiliki kompetensi spesifik di bidang pengelolaan keuangan dan kekayaan negara; statistisi; kepamongprajaan; keamanan siber dan persandian; keimigrasian dan pemasyarakatan; meteorologi, klimatologi, dan geofisika; serta transportasi.
Lebih lanjut, Haryomo mengingatkan calon pelamar agar waspada terhadap praktik penipuan atau percaloan yang sering muncul saat penerimaan sekolah kedinasan.