Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPolitik

5 Aspek Penting Perlu Diperhatikan Agar Momen Mudik Tahunan lancar, Apa Saja?

181
×

5 Aspek Penting Perlu Diperhatikan Agar Momen Mudik Tahunan lancar, Apa Saja?

Share this article

“Koordinasi antara Polri, Pemerintah Daerah, Kementerian Perhubungan, PUPR, dan stakeholder lainnya sangat penting. Live streaming dari para jurnalis di setiap arus juga dapat membantu mengantisipasi kemacetan,”

Seketika.com, Jakarta – Perjalanan pulang ke kampung halaman, atau mudik, menjadi ritual tak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia saat menyambut Hari Raya Idulfitri. Ini bukan sekadar migrasi sementara dari kota ke pedesaan; mudik memiliki dampak besar, terutama pada perekonomian. Kamrussamad, Anggota Komisi XI DPR RI, menyoroti lima aspek penting yang perlu diperhatikan agar momen tahunan ini berjalan lancar.

“Dalam mudik, aspek historis memiliki peran krusial. Ini bukan sekadar tradisi, namun juga status sosial bagi masyarakat perantau untuk kembali ke kampung halaman. Oleh karena itu, pemerintah dan semua pihak terkait harus siap memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Samad di Gedung Nusantara, DPR RI, Jakarta, pada Kamis (21/3/2024).

Dalam Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema “Peran DPR dalam Memastikan Mudik Aman dan Silaturahmi Nyaman”, Anggota Fraksi Partai Gerindra ini juga menyoroti aspek ekonomi.

Perputaran uang selama libur Lebaran 2023 diperkirakan mencapai Rp240 triliun, meningkat drastis dari tahun sebelumnya, Rp150 triliun pada 2022.

“Kita bisa mendorong dan melihat dampak redistribusi potensi ekonomi dari kota ke desa. Jadi karena itu layanan-layanan perbankan; Bank Indonesia, perbankan seluruh stakeholder keuangan betul-betul siap. Termasuk layanan keuangan digital karena jangan sampai mereka ingin bertransaksi (tapi) jaringannya tidak siap, internetnya macet dan seterusnya. Itu berbahaya sekali,” tambahnya.

Aspek ketiga adalah pengaturan teknis transportasi yang mencakup udara, laut, dan darat. Ia menyoroti tingginya perkiraan pergerakan jalur darat, yang memerlukan pengkoordinasian ekstra.

Sedangkan aspek keempat adalah mitigasi risiko yang mungkin muncul dari kegiatan mudik, dan yang kelima adalah aspek kelembagaan.

“Koordinasi antara Polri, Pemerintah Daerah, Kementerian Perhubungan, PUPR, dan stakeholder lainnya sangat penting. Live streaming dari para jurnalis di setiap arus juga dapat membantu mengantisipasi kemacetan,” tegasnya.

Diskusi tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. R. Slamet Santoso, dan Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro.

Tory Damantoro menyarankan agar anggota DPR RI memanfaatkan kondisi peak season seperti Lebaran sebagai bahan analisis lebih lanjut.

Ia menekankan perlunya memperhatikan masalah sistemik yang perlu diatur dengan regulasi serta masalah yang bersifat variasi dari kebijakan yang ada.

Diperkirakan pada tahun 2024, sekitar 193,6 juta jiwa akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran. Lima provinsi tujuan yang diperkirakan akan paling ramai adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan DKI Jakarta