“Upaya normalisasi dan peningkatan kapasitas pompa akan dilakukan di beberapa sungai dan daerah terdampak.”
Seketika.com, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengadopsi strategi penanganan banjir yang efektif dengan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk memastikan efisiensi dalam proses penanggulangan banjir dan pasca-banjir.
Menurut Suwarto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, langkah-langkah penanganan banjir selama tiga hari terakhir telah dijalankan secara optimal. Semua pompa telah dioptimalkan sepenuhnya, termasuk di RSI Sultan Agung, yang merupakan kewenangan dari BBWS Pemali Juana.
Selain itu, pompa-pompa mobile juga dikerahkan untuk membantu dalam penanganan banjir.
Setelah banjir surut, fokus utama akan dialihkan ke pembersihan saluran yang tersumbat oleh sampah dan eceng gondok.
Tim akan melakukan pembersihan saluran untuk mengatasi dampak dari banjir yang membawa sampah dalam tiga hari terakhir.
Suwarto menjelaskan bahwa pembersihan eceng gondok akan dimulai pada hari Senin, dengan fokus utama pada Pompa Banger dan Kali Tenggang.
Selama tiga hari terakhir, upaya pembersihan lingkungan telah dilakukan di seluruh wilayah dengan bantuan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Harya Muldianto, Kepala BBWS Pemali Juana, menyatakan bahwa setelah banjir, akan dilakukan normalisasi drainase dan peningkatan kapasitas pompa-pompa.
Normalisasi saluran akan difokuskan terutama pada Sungai Plumbon dan Sungai Tenggang, dengan tujuan untuk mengurangi dampak banjir di masa depan.