“pentingnya kesadaran akan potensi paparan bahan kimia berbahaya melalui konsumsi seafood”
Seketika.com, JAKARTA – Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Exposure and Health pada 12 April 2024 mengungkapkan bahwa orang yang sering mengonsumsi seafood atau makanan laut mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terpapar per- and polyfluoroalkyl substances (PFAS), juga dikenal sebagai “bahan kimia abadi” atau “forever chemical”.
PFAS dikenal dapat ditemukan dalam air minum, tersebar di tanah, air, dan udara, serta dapat terkandung dalam seafood.
Studi ini didasarkan pada survei kebiasaan makan di negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat (AS), yang kemudian dikombinasikan dengan analisis konsentrasi PFAS dalam seafood segar.
Para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi seafood dapat meningkatkan risiko paparan PFAS bagi individu yang sering mengonsumsinya.
Meskipun mekanisme pasti bagaimana kehidupan laut terpapar PFAS masih belum sepenuhnya dipahami, para peneliti menduga bahwa hewan laut yang tinggal di dasar laut, seperti lobster dan udang, mungkin lebih rentan terhadap paparan tersebut. Hal ini disebabkan oleh ukuran mereka yang lebih kecil dan habitat mereka yang lebih dekat ke pantai.
Namun, ikan yang lebih besar juga tidak terhindar dari paparan PFAS, kemungkinan karena mereka memakan ikan yang lebih kecil yang dapat mengandung PFAS dalam konsentrasi yang lebih tinggi.
Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan potensi paparan bahan kimia berbahaya melalui konsumsi seafood, serta perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan manusia.