Seketika.com, Jakarta – Sebuah penelitian terbaru dari Rumah Sakit Universitas Odense mengungkapkan temuan penting mengenai pengaruh stres ibu hamil terhadap perkembangan kognitif anak. Dilansir dari BBC Science Focus, peneliti menemukan bahwa tingkat IQ anak laki-laki dapat menurun jika sang ibu mengalami stres tinggi selama masa kehamilan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa stres yang dialami ibu hamil memiliki dampak signifikan pada perkembangan bahasa anak, yang efeknya baru terlihat ketika anak mencapai usia 7 tahun. Namun, dampak ini tampaknya tidak berlaku sama pada anak perempuan.
Menurut para peneliti, bayi perempuan lebih tahan terhadap paparan hormon stres, kortisol, dibandingkan bayi laki-laki. Hal ini disebabkan oleh kemampuan plasenta pada bayi perempuan untuk mengontrol kadar hormon kortisol lebih efektif, melalui enzim yang mengubah kortisol menjadi bentuk tidak aktif, yakni kortison. Proses ini tidak seefektif pada bayi laki-laki, yang membuat mereka lebih rentan terhadap efek negatif kortisol.
Studi ini melibatkan pengukuran kadar kortisol dan kortison pada lebih dari 900 wanita hamil, yang kemudian dibandingkan dengan IQ anak-anak mereka saat berusia 7 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa anak laki-laki yang terpapar tingkat kortisol tinggi selama kehamilan memiliki IQ lebih rendah dibandingkan anak perempuan.