IslamPeristiwa

Pahami Rukun Haji Agar Sah Ibadah Haji Anda

260
×

Pahami Rukun Haji Agar Sah Ibadah Haji Anda

Share this article

“Amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan, ibadah haji tetap sah tetapi harus membayar dam”

Seketika.com, Jakarta – Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, meskipun dengan dam. Jika rukun ini ditinggalkan, ibadah haji seseorang tidak sah. Rukun haji tersebut meliputi: Ihram (niat), wukuf di Arafah, tawaf Ifadah, Sa’i, cukur (tahallul), dan tertib.

Menurut buku “Manasik Haji” yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menekankan pentingnya memahami syarat, rukun, dan wajib haji bagi seorang muslim yang akan menjalankan ibadah haji.

“Jemaah perlu memiliki pemahaman yang baik tentang syarat, rukun, dan wajib haji agar ibadah haji yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (11/06/2024).

Seseorang yang akan menunaikan ibadah haji harus memenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Islam: Beragama Islam.
  2. Baligh: Sudah dewasa.
  3. Aqil: Berakal sehat.
  4. Merdeka: Bukan hamba sahaya.
  5. Istita’ah: Mampu, baik dari segi jasmani, rohani, ekonomi, maupun keamanan.

Istita’ah mencakup beberapa aspek:

  • Jasmani: Jemaah harus sehat, kuat, dan mampu secara fisik.
  • Rohani: Jemaah harus memahami manasik haji, berakal sehat, dan siap mental.
  • Ekonomi: Jemaah harus mampu membayar biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dari sumber yang halal tanpa mengorbankan sumber penghidupan utama keluarga.
  • Keamanan: Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji serta aman meninggalkan keluarga dan harta benda.

Wajib haji adalah amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan, ibadah haji tetap sah tetapi harus membayar dam. Wajib haji meliputi:

  • Ihram: Niat berhaji dari miqat.
  • Mabit di Muzdalifah dan Mina.
  • Melontar jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah.
  • Tawaf Wada: Bagi yang akan meninggalkan Makkah.

Jika salah satu amalan wajib haji ditinggalkan tanpa uzur syar’i, maka berdosa.