Gaya HidupKesehatan

Korsel Ungkap Temuan Zat Berbahaya Pada Kosmetik dari E-Commerce China

213
×

Korsel Ungkap Temuan Zat Berbahaya Pada Kosmetik dari E-Commerce China

Share this article
Ilustrasi kosmetik (Pexels/MART PRODUCTION)

Seketika.com, Jakarta – Badan Konsumen Korea Selatan (KCA) baru-baru ini mengungkapkan temuan yang mengkhawatirkan terkait keamanan produk kosmetik dan mainan anak-anak yang dijual melalui platform e-commerce dari China dan Singapura. Pada Jumat lalu, KCA mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap 88 produk dari dua platform e-commerce China dan satu dari Singapura.

Dari 88 produk yang diperiksa, sebanyak 27 produk atau 31 persen tidak memenuhi standar keamanan yang diperlukan oleh Korea Selatan. Temuan ini mengungkapkan bahwa produk-produk tersebut mengandung zat berbahaya dalam jumlah yang jauh melebihi batas keamanan yang diizinkan.

Pada kategori kosmetik, tujuh dari 40 produk ditemukan mengandung zat berbahaya seperti tar, timbal, dan krom yang dikenal sebagai penyebab kanker. Sedangkan pada mainan air untuk anak-anak, 11 dari 28 produk mengandung bahan beracun seperti bahan pemlastis ftalat, logam berat, dan bahan pengawet.

  • Bahan Pemlastis Ftalat: Terdapat kandungan ftalat dalam produk yang mencapai 295 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan. Ftalat dapat menyebabkan kemandulan serta iritasi pada mata dan kulit.
  • Timbal: Pada palet eye shadow 40 warna yang dijual oleh AliExpress, timbal ditemukan dalam jumlah 65 kali lebih tinggi dari kadar yang diizinkan.
  • Kadmium: Ditemukan dalam cincin karet yang dijual oleh Temu, kadmium ditemukan 3,2 kali lebih tinggi dari kadar standar yang diperbolehkan.
  • Helm Sepeda: Sembilan dari 10 helm sepeda otomatis yang dijual oleh AliExpress dan Qoo10 tidak memenuhi standar keamanan dalam penyerapan guncangan.

Menanggapi temuan ini, AliExpress dan Temu telah mengambil langkah proaktif dengan menghentikan penjualan produk yang mengandung zat berbahaya, berdasarkan perjanjian sukarela dengan Fair Trade Commission (FTC). Qoo10 juga telah mengikuti langkah serupa atas rekomendasi KCA.

Bulan lalu, FTC telah menandatangani perjanjian dengan AliExpress dan Temu untuk mencegah penjualan produk berbahaya serta meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. Sebagai bagian dari kesepakatan sukarela ini, kedua platform e-commerce akan melakukan pemeriksaan keamanan lebih ketat terhadap produk mereka berdasarkan data dari pemerintah Korea Selatan dan lembaga lainnya.