Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Internasional

Islamofobia di Inggris Meningkat Tajam, Capai Rekor Tertinggi

43
×

Islamofobia di Inggris Meningkat Tajam, Capai Rekor Tertinggi

Share this article
Foto: MoroccoWorldNews

Seketika.com, LONDON – Kebencian terhadap warga Muslim di Inggris melonjak ke tingkat tertinggi pada tahun 2024, menurut data yang dirilis oleh Tell Mama, organisasi yang memantau kejahatan berbasis Islamofobia.

Dalam laporan terbaru yang dikutip oleh BBC International, Tell Mama mencatat lonjakan besar dalam retorika yang keliru mengaitkan Muslim dengan terorisme, terutama setelah konflik Israel-Gaza dan insiden pembunuhan Southport.

Menurut laporan tersebut, hampir 6.000 insiden kebencian anti-Muslim terkonfirmasi sepanjang tahun lalu, lebih dari dua kali lipat jumlah yang tercatat dua tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya sejak organisasi ini berdiri pada 2012, pria lebih banyak menjadi sasaran dibandingkan wanita.

“Telah terjadi lonjakan retorika yang secara keliru menggambarkan Muslim sebagai teroris atau simpatisan teroris,” ujar pihak Tell Mama.

Lonjakan Kasus Kekerasan dan Diskriminasi
Dalam temuan lebih lanjut, 6.313 kasus kebencian anti-Muslim dilaporkan pada 2024, meningkat 43% dibandingkan tahun sebelumnya. Insiden di dunia nyata (luring) mengalami peningkatan paling tajam, dengan total 3.680 laporan, naik 72% dibandingkan dua tahun lalu.

Sebagian besar kasus yang terjadi berupa pelecehan verbal, tetapi juga ditemukan insiden penyerangan fisik, diskriminasi, dan vandalisme. Mayoritas insiden terjadi di tempat umum seperti jalan dan taman, sementara sebagian kecil terjadi di tempat kerja.

“Pergeseran ini mencerminkan dampak yang semakin dalam dari stereotip berbahaya yang memicu perpecahan sosial dan memperkuat kesalahpahaman tentang identitas Muslim,” tambah laporan Tell Mama.

Pemerintah Inggris: “Kebencian Tidak Bisa Ditoleransi”
Menanggapi laporan ini, pemerintah Inggris menegaskan bahwa serangan terhadap komunitas Muslim tidak dapat diterima dan tidak memiliki tempat dalam masyarakat.

Seorang juru bicara pemerintah menyebut temuan Tell Mama sebagai “sangat memprihatinkan” dan menegaskan upaya untuk memberantas Islamofobia dan segala bentuk kebencian.