Seketika.com, Bola – Real Madrid tengah bersiap menyambut masa transisi menjelang musim baru. Walau belum ada pengumuman resmi, klub asal ibu kota Spanyol ini mulai menyusun strategi jangka panjang, terutama karena akan ambil bagian dalam Piala Dunia Antarklub—kompetisi yang berpotensi mengubah dinamika jadwal pramusim dan perencanaan tim.
Salah satu fokus utama dalam masa transisi ini adalah nasib sang pelatih, Carlo Ancelotti. Meskipun masih memiliki kontrak hingga 2026, masa depan pelatih asal Italia itu belum sepenuhnya aman. Keberlanjutan posisinya dinilai sangat bergantung pada capaian trofi di musim ini.
Manajemen klub tetap menghargai kontribusi Ancelotti, yang sejauh ini masih membawa Real Madrid bersaing di tiga ajang besar: La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Namun, andai tim gagal meraih gelar, pergantian pelatih bisa menjadi opsi yang diambil klub.
Di tengah ketidakpastian itu, nama Ancelotti juga santer dikaitkan dengan sejumlah destinasi potensial. Tim nasional Brasil disebut-sebut sebagai salah satu peminat serius, mengingat mereka tengah mempersiapkan diri untuk Piala Dunia 2026. Selain itu, tawaran dari klub-klub di Timur Tengah juga terus berdatangan.
Kendati demikian, Real Madrid tidak menutup pintu bagi Ancelotti. Jika ia tak melanjutkan perannya sebagai pelatih utama, kemungkinan ia tetap bisa berkontribusi dalam struktur klub dengan kapasitas yang berbeda.
Di sisi lain, mantan pemain Real Madrid, Xabi Alonso, kini mencuat sebagai kandidat kuat penerus Ancelotti. Alonso tengah menorehkan prestasi sebagai pelatih Bayer Leverkusen di Bundesliga dan menjadi salah satu sosok muda paling menjanjikan di Eropa.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa pihak klub sudah menjalin komunikasi awal dengan Alonso. Meski belum ada keputusan final, kehadirannya dianggap cocok karena pemahaman mendalamnya terhadap filosofi dan budaya klub.
Meski begitu, Alonso belum menunjukkan keinginan segera meninggalkan Leverkusen. Ia masih nyaman tinggal di Jerman bersama keluarganya dan menikmati kepercayaan besar yang diberikan klub atas prestasi yang ia capai.
Apabila kembali ke Real Madrid, Alonso perlu beradaptasi dengan struktur di Valdebebas, di mana pelatih hanya fokus pada aspek teknis, sementara urusan transfer dan kebijakan manajemen berada di tangan petinggi klub.