Seketika.com, Hiburan – Film animasi Indonesia JUMBO mencatat pencapaian impresif selama masa penayangannya di musim Lebaran 2025. Hingga Minggu (6/4/2025), film produksi Visinema Studios ini berhasil meraih lebih dari 1 juta penonton hanya dalam tujuh hari penayangan.
Dengan raihan tersebut, JUMBO kini bersaing ketat dengan dua film teratas edisi Lebaran, yakni Pabrik Gula dan Qodrat 2, serta menjadi salah satu film animasi Indonesia tersukses dalam beberapa tahun terakhir.
Popularitas JUMBO terus meningkat, ditopang oleh ketersediaan layar yang masih tinggi di berbagai bioskop. Penambahan layar juga dipengaruhi oleh banyaknya ulasan positif yang beredar di media sosial, menjadikan film ini perbincangan hangat di kalangan penonton.
Film ini menjadi debut penyutradaraan bagi komika Ryan Adriandhy, yang sebelumnya dikenal sebagai juara pertama ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) pada 2011. Setelah menempuh studi S2 di Universitas Rochester, AS, Ryan menggarap film pendek Prognosis sebagai tugas akhir dan berhasil meraih Piala Citra untuk Film Animasi Pendek Terbaik.
Film JUMBO digarap dengan serius selama lima tahun, melibatkan lebih dari 400 kreator lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Proyek ambisius ini menjadi bukti komitmen Visinema Studios dalam mengembangkan industri animasi nasional yang mampu bersaing secara global.
“Film ini tidak hanya untuk pasar lokal. Kami sudah bekerja sama dengan 17 negara untuk menayangkannya, dan jumlah itu kemungkinan akan bertambah,” ungkap produser Anggia Kharisma. Saat ini, beberapa negosiasi internasional masih berlangsung.
Untuk menghadirkan kualitas maksimal, JUMBO menggandeng sejumlah nama besar sebagai pengisi suara. Di antaranya: Prince Poetiray sebagai tokoh utama Don, serta Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH, Angga Yunanda, Quinn Salman, Muhammad Adhiyat, Graciella Abigail, Ratna Riantiarno, Rachel Amanda, dan Cinta Laura Kiehl.
Potensi Film Animasi Lokal
Meskipun telah menembus angka satu juta penonton, JUMBO belum menjadi film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa. Namun, prestasi ini tetap menempatkannya sejajar dengan karya-karya animasi populer sebelumnya seperti Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir (2017).
