Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
InternasionalPeristiwa

Spanyol & Portugal Pulih dari Pemadaman Listrik Terparah

63
×

Spanyol & Portugal Pulih dari Pemadaman Listrik Terparah

Share this article
Spanyol dan Portugal Pulih dari Pemadaman Listrik Terparah, foto:(ap)

Seketika.com, Jakarta – Spanyol dan Portugal perlahan kembali normal setelah mengalami salah satu pemadaman listrik terparah di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Pemadaman listrik besar-besaran ini menyebabkan kekacauan luas mulai dari pembatalan penerbangan, kelumpuhan sistem metro, gangguan komunikasi seluler, hingga penutupan ATM di kedua negara.

Menurut laporan dari Red Eléctrica, operator listrik nasional Spanyol, pada Selasa pukul 07.00 pagi waktu setempat, lebih dari 99% permintaan energi telah dipulihkan.

Di sisi lain, operator jaringan Portugal, REN, mengonfirmasi bahwa seluruh 89 gardu listrik di negara itu telah kembali online sejak Senin malam.

Meski demikian, dampak pemadaman listrik di Spanyol dan Portugal masih terasa.

Koneksi internet belum stabil sepenuhnya, dan aktivitas di stasiun kereta api sempat terganggu karena antrean panjang akibat penundaan layanan.

Bahkan, turnamen tenis Madrid Open masih terpengaruh, dengan jadwal yang tertunda akibat insiden ini.

Ibukota Spanyol, Madrid, menjadi salah satu kota yang paling terdampak. Banyak penduduk tidur dalam kegelapan, dan landmark ikonik seperti Basilika Sagrada Familia di Barcelona pun gelap gulita.

“Kami memiliki malam yang panjang di depan,” ujar Perdana Menteri Pedro Sánchez pada Senin malam, sambil meyakinkan bahwa pemerintah bekerja maksimal untuk memulihkan listrik secara penuh.

Kini, saat listrik mulai kembali, sorak-sorai terdengar dari balkon-balkon warga Madrid. Meski pemulihan telah hampir selesai, pertanyaan besar masih tersisa: Apa sebenarnya penyebab pemadaman listrik besar di Spanyol dan Portugal ini?

Insiden ini menjadi peringatan penting mengenai kerentanan infrastruktur energi dan pentingnya sistem cadangan yang andal.

Pihak berwenang di kedua negara kini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh guna mencegah kejadian serupa di masa depan.