Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BudayaPemerintahan

Gubernur DIY Hamengku Buwono X: Soal Status Sumbu Filosofi Yogyakarta

306
×

Gubernur DIY Hamengku Buwono X: Soal Status Sumbu Filosofi Yogyakarta

Share this article

Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia bukan seremonial belaka.”

Seketika.com, Bantul – Menindaklanjuti keputusan UNESCO yang menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai salah satu warisan dunia, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memberi arahan langsung kepada Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Bantul. Kegiatan yang dilaksanakan di Grand Rohan pada Kamis (2/11/2023) ini bertujuan untuk mengawal dan menguatkan kolaborasi agar penataan kawasan Sumbu Filosofi bisa berjalan sesuai tujuh rekomendasi yang diberikan UNESCO.

“Kawasan-kawasan yang ada di Sumbu Filosofi, bisakah Panggung Krapyak ditata ulang dan menambah nilai kawasan tersebut? Itu salah satu contohnya. Begitu pula dengan kawasan lainnya,” jelas Gubernur.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengungkapkan penataan kawasan sumbu filosofi tidak hanya soal kuantitas saja. Terlebih, Kabupaten Bantul memiliki paradigma untuk membangun kegiatan kepariwisataan berdasarkan quality tourism.

“Untuk Panggung Krapyak yang berada di wilayah Kabupaten Bantul, kami berencana untuk menata kembali berdasar quality tourism, pariwisata yang berkualitas. Kami ingin kawasan tersebut berwibawa dan berdampak pada nilai sejarah, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutut Bupati.

Sepakat dengan pernyataan Bupati, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, menambahkan nilai-nilai yang ditambahkan pada kawasan Sumbu Filosofi akan diperhatikan dengan baik. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bantul akan pelajari betul seperti apa tujuh rekomendasi UNESCO sebelum melakukan aksi.

Leave a Reply