Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BudayaKulinerPeristiwa

Lestarikan Budaya Rewang Di Festival Jogja Kota 2023

346
×

Lestarikan Budaya Rewang Di Festival Jogja Kota 2023

Share this article
Tari gugur gunung yang menggambarkan aktivitas rewang tampil dalam pembukaan Festa tahun 2023.

“Rewang adalah budaya kita. Saling tolong menolong, saling membantu apabila tetangga maupun keluarga ada hajatan atau kerepotan. Maka tanpa diminta masyarakat akan saling membantu. Ini adalah salah satu budaya kita yang harus terus kita lestarikan,”

Seketika.com, Yogyakarta – Festival Jogja Kota (Festa) di Stadion Kridosono Yogyakarta yang digelar pada 3- 5 November 2023 resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo. Festa tahun ini mengusung tema Rewang yang diwujudkan dalam pagelaran seni budaya serta bursa kuliner dan kerajinan. Melalui kegiatan itu diharapkan semangat budaya rewang dapat terus dilestarikan.

Pembukaan Festa tahun 2023 ditandai dengan kegiatan napeni beras atau membersihkan beras dari kulit gabah maupun kerikil menggunakan tampah atau wadah ayaman bambu. Kemudian menuangkan beras ke alat pengukus terbuat dari anyaman bambu secara bersama-sama. Membersihkan beras dan mengukus beras adalah aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat saat rewang.

Pembukaan Festival Jogja Kota tahun 2023 bertema rewang ditandai dengan napeni beras atau membersihkan beras dari kulit gabah maupun kerikil menggunakan tampah.

“Rewang adalah budaya kita. Saling tolong menolong, saling membantu apabila tetangga maupun keluarga ada hajatan atau kerepotan. Maka tanpa diminta masyarakat akan saling membantu. Ini adalah salah satu budaya kita yang harus terus kita lestarikan,” kata Singgih saat membuka kegiatan Festa tahun 2023 di Stadion Kridosono pada Jumat (3/11/2023).

Pihaknya menegaskan banyak sekali budaya di Yogyakarta baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Budaya yang tidak berwujud seperti budaya rewang, menari. Sedangkan budaya yang berwujud adalah wayang. Singgih menuturkan DIY sudah diberikan amanah oleh Unesco yakni sumbu filosofi menjadi warisan budaya dunia. Oleh sebab itu pihaknya mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya Yogyakarta dengan aktivitas-aktivitas budaya yang selama ini sudah dilakukan.

Singgih memainkan tokoh wayang yang terbuat dari sampah botol air mineral. Wayang itu sebagai salah satu kerajinan yang ditampilkan dalam Festa tahun 2023.

“Aktivitas budaya seperti menari, kuliner yang sekarang ini ada di sini (Festa) adalah refleksi dari pelestarian budaya dan pemanfaatan budaya untuk kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta. Festival Jogja Kota dengan menghadirkan kawasan cagar budaya menjadi refleksi dari pelestarian budaya,” ucap Singgih.

Leave a Reply