“Tetaplah berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan”
Seketika.com, Jakarta – Gula, dengan rasa manis yang memikat, sering menjadi konsumsi favorit bagi berbagai kalangan, dari anak-anak hingga lansia.
Meskipun begitu, konsumsi gula yang berlebihan dapat membawa dampak kurang baik bagi kesehatan tubuh, terutama terkait dengan risiko prediabetes.
Revita Gorodeski Baskin, M.D, seorang ahli Endokrinologi dari University Hospital, mengingatkan bahwa pola makan sehari-hari yang tinggi gula dapat memicu kenaikan berat tubuh berlebihan dan potensi resistensi insulin, yang merupakan gejala awal prediabetes.
Namun, tidak perlu khawatir, karena terdapat alternatif pengganti gula yang lebih sehat. Berikut adalah tiga makanan pengganti gula yang dapat dicoba di rumah:
- Gula Merah
Gula merah menjadi pilihan pertama sebagai pengganti gula biasa atau gula kristal. Selain memberikan sensasi rasa yang berbeda, makanan yang mengandung gula merah memiliki kelebihan kandungan mineral seperti zat besi, magnesium, dan fosfor. Gula merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, melepaskan zat gula lebih lambat dan mencegah lonjakan energi pada tubuh.
- Kurma
Buah kurma, selain memiliki rasa manis yang khas, memiliki sejumlah manfaat yang baik sebagai pengganti gula. Kurma dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, mengandung serat larut tinggi untuk mengatasi sembelit, dan menyediakan zat besi bagi penderita anemia. Selain itu, kurma juga dapat mendukung kesehatan kulit dan, yang paling penting, memiliki indeks glikemik rendah, menjadikannya pilihan baik untuk penderita diabetes.
- Madu
Madu merupakan alternatif lain yang kaya akan nutrisi seperti vitamin C, mineral, antioksidan, vitamin B, asam amino, dan enzim. Antioksidan dalam madu, khususnya flavonoid, berperan sebagai anti-inflamasi dan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Madu yang belum diolah juga mengandung serbuk sari yang dapat mengurangi reaksi alergi.
Memilih alternatif pengganti gula yang lebih sehat, kita dapat menjaga kesehatan tubuh tanpa harus mengorbankan kesenangan rasa manis.
Perubahan kecil dalam pola makan dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang, dan dengan pemilihan alternatif yang tepat, kita dapat menikmati kelezatan tanpa meningkatkan risiko kesehatan.
Tetaplah berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan individual.