“Secara statistik signifikan, laki-laki mengungguli perempuan dalam tugas-tugas spasial yang terkait langsung dengan navigasi”
Seketika.com, Jakarta – Sebuah penelitian terbaru dari University of Illinois Urbana-Champaign membantah stereotip bahwa wanita sulit membaca peta karena perbedaan biologis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan navigasi lebih dipengaruhi oleh faktor sosialisasi dan cara seseorang dibesarkan.
Studi tersebut menemukan bahwa perbedaan dalam kemampuan navigasi antara laki-laki dan perempuan tidak memiliki kaitan dengan keunggulan biologis. Sebaliknya, faktor-faktor budaya dan sosial seperti cara anak-anak dibesarkan dapat memengaruhi perkembangan kemampuan navigasi.
Anak laki-laki sering didorong untuk bermain di luar rumah, memberikan mereka kesempatan lebih besar untuk mengembangkan keterampilan navigasi sejak usia muda. Sementara itu, stereotip sosial sering kali membatasi aktivitas anak perempuan, yang mungkin mengakibatkan keterbatasan dalam kemampuan navigasi.
“Perbedaan jenis kelamin dalam perilaku atau kinerja dapat muncul dari proses biologis atau budaya, yang tidak ada hubungannya dengan evolusi,” tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan di The Royal Society pada Rabu, 17 Januari 2024.
Studi ini melibatkan perbandingan kemampuan bernavigasi pada 21 spesies berbeda, termasuk manusia. Pengujian dilakukan melalui realitas virtual dan penggunaan peta di dunia nyata. Meskipun perempuan cenderung melakukan perjalanan lebih jauh dari rumah, mereka menghadapi lebih banyak tantangan dibandingkan dengan laki-laki.
Hasilnya menunjukkan bahwa, secara statistik signifikan, laki-laki mengungguli perempuan dalam tugas-tugas spasial yang terkait langsung dengan navigasi. Temuan ini konsisten di seluruh kelompok ekonomi, budaya, dan ras yang berbeda.
