Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
InternasionalPeristiwa

Serangan Agresif Hamas Tewaskan 21 Tentara Israel di Gaza

1486
×

Serangan Agresif Hamas Tewaskan 21 Tentara Israel di Gaza

Share this article

“Eskalasi konflik di Jalur Gaza terus menjadi sorotan internasional, dengan banyak pihak mendesak gencatan senjata”

Seketika.com, Jakarta – Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari organisasi Palestina Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket yang menewaskan 21 tentara Israel di Jalur Gaza. Serangan ini disebut sebagai serangan paling mematikan terhadap pasukan Israel sejak dimulainya perang melawan Hamas.

Pada Senin (22/1), serangan granat berpeluncur roket (RPG) menghantam sebuah gedung yang digunakan pasukan Israel untuk memasang peledak. Akibat serangan tersebut, gedung tersebut dan satu gedung di sebelahnya ambruk, menewaskan sebagian besar tentara Israel yang berada di dalamnya. Dua tentara lainnya yang mengamankan area itu di dalam tank juga tewas akibat serangan roket kedua.

Hamas merilis pernyataan kepada media yang menyertakan video serangan tersebut, menyebutnya sebagai bagian dari “operasi gabungan melawan tentara dan keadaan musuh di sebelah timur kamp pengungsi Al-Maghazi.”

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengkonfirmasi bahwa militer Israel masih mempelajari insiden tersebut. Sementara itu, serangan ini menimbulkan tekanan tambahan terhadap pemerintah Israel untuk menghentikan operasi militer mereka di Jalur Gaza.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 100 militan di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan. Perang di Jalur Gaza pecah setelah Hamas melancarkan serangan pada Oktober 2023, memicu serangkaian serangan balasan dari Israel.

Banyaknya korban jiwa dalam serangan roket ini dapat menjadi momen krusial dalam seruan kepada pemerintah Israel agar menghentikan serangannya di Jalur Gaza. Sejumlah pejabat Tel Aviv menyatakan bahwa serangan tersebut membuat Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan terus melancarkan operasi tanpa henti, yang sayangnya telah memicu kehancuran dan banyak kematian di wilayah tersebut.

Leave a Reply