Gaya HidupInternasional

Angka Kelahiran Menurun, Generasi Muda China Enggan Memiliki Anak

4
×

Angka Kelahiran Menurun, Generasi Muda China Enggan Memiliki Anak

Share this article
ilustrasi. (AP Photo)

Seketika.com, Gaya Hidup – China, negara dengan populasi terbanyak di dunia, kini menghadapi tantangan besar terkait rendahnya angka kelahiran. Banyak generasi muda yang enggan memiliki anak, meskipun sudah menikah. Tren ini terlihat jelas dari data tahun lalu yang menunjukkan penurunan kelahiran sebesar 5,7 persen, dengan angka terendah mencapai 6,39 kelahiran per 1.000 orang. Di sisi lain, tingkat kematian justru lebih tinggi, yaitu 7,87 per 1.000 orang.

Jasmine Chen, seorang wanita berusia 28 tahun asal Guangzhou, adalah salah satu contoh dari banyak perempuan muda di China yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Chen, yang bekerja sebagai teller bank, merasa bahwa biaya untuk membesarkan anak di China sangat besar, sehingga ia ragu mampu memberikan kehidupan terbaik bagi anak-anaknya di masa depan.

“Membesarkan anak memang bisa dilakukan siapapun, tapi saya ingin memastikan anak-anak saya memiliki kehidupan terbaik. Itu tidak mudah untuk dicapai dengan kondisi saat ini,” ungkap Chen, dikutip dari VOA.

Pemerintah China sebenarnya sudah berupaya meningkatkan angka kelahiran dengan berbagai kebijakan dan insentif, termasuk subsidi bagi orang tua yang memiliki anak. Namun, langkah ini tampaknya belum cukup untuk mengubah pandangan generasi muda seperti Chen yang juga khawatir dengan hilangnya kebebasan pribadi bila memiliki anak.

“Memiliki anak berarti saya harus kehilangan kebebasan untuk bepergian dan menjalani hidup seperti sekarang,” tambah Chen.

Tidak hanya soal biaya dan kebebasan, tanggung jawab besar sebagai orang tua juga menjadi pertimbangan bagi banyak wanita muda lainnya. Catherine Wang, 30 tahun, yang tinggal di Beijing, mengakui bahwa meski kondisi finansial dan kesehatannya baik, ia masih ragu mengambil tanggung jawab yang akan melekat selamanya jika menjadi orang tua.