Seketika.com, World – Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa mereka terlibat dalam kerusuhan dan krisis politik yang terjadi di Bangladesh. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, pada Senin (12/8/2024), seperti dikutip dari ND TV.
Jean-Pierre menegaskan bahwa desas-desus yang mengaitkan AS dengan krisis di Bangladesh tidak berdasar. Ia juga menekankan bahwa masa depan Pemerintah Bangladesh harus ditentukan oleh rakyat negara itu sendiri, tanpa campur tangan asing.
Pakar kebijakan luar negeri AS, Michael Kugelman, juga menyatakan keraguannya terhadap kemungkinan adanya campur tangan asing dalam kerusuhan tersebut. Menurut Kugelman, krisis di Bangladesh lebih banyak dipicu oleh faktor-faktor internal, terutama ketidakpuasan mahasiswa terhadap kebijakan kuota pekerjaan pemerintah. Ia menambahkan bahwa tindakan keras pemerintah terhadap pengunjuk rasa justru memperburuk situasi, memperbesar gerakan yang awalnya berskala kecil.
Sebelumnya, Sajeeb Wazed Joy, putra dari Sheikh Hasina—Perdana Menteri Bangladesh yang baru saja mengundurkan diri—mencurigai adanya campur tangan asing di balik kerusuhan tersebut. Hasina, yang merupakan putri pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman, memilih mundur dari jabatannya setelah menghadapi desakan kuat dari para pengunjuk rasa. Saat ini, Hasina berada di India bersama keluarganya.