Rutte menekankan bahwa NATO tidak akan mentolerir serangan terhadap infrastruktur penting, dan akan mengambil tindakan tegas untuk memastikan keselamatan jaringan bawah laut.
Pemimpin negara-negara Baltik juga menekankan bahwa mereka memiliki hak untuk bertindak sesuai hukum internasional terhadap kapal yang diduga menghindari sanksi dan mengancam keamanan.
Dalam pertemuan di Helsinki, pemimpin NATO juga membahas ancaman yang ditimbulkan oleh armada bayangan Rusia.
Armada ini terdiri dari kapal-kapal yang beroperasi dengan kepemilikan yang tidak jelas dan berusaha menghindari sanksi internasional.
Tindakan ini berpotensi merusak infrastruktur maritim dan mendanai perang ilegal Rusia di Ukraina.
NATO berencana mengembangkan teknologi baru untuk memantau kapal-kapal mencurigakan dan meningkatkan kolaborasi dengan sektor swasta.
Dengan komitmen untuk meningkatkan keamanan Laut Baltik, NATO berupaya memastikan bahwa ancaman terhadap kabel bawah laut tidak akan mengganggu stabilitas global.
(apnews)
