Oleh karena itu, Benyamin mengajak seluruh warga untuk rutin memeriksa dan membersihkan potensi sarang nyamuk di rumah masing-masing.
“Saya minta perhatian kita semua, yuk sekarang di setiap rumah kita ada yang kita tugaskan memeriksa jentik nyamuk ini. Di bawah kulkasnya tolong ditarik dan dibuang, di bak kamar mandi silakan dilihat, ada gak jentik-jentik nyamuk di sana,” kata Benyamin.
Ia juga menekankan pentingnya mengenali gejala DBD dan segera mencari perawatan medis jika gejala tersebut muncul, seperti demam tinggi, mual, dan bintik-bintik merah pada tubuh.
Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan dalam upaya menangani wabah DBD.
Jika ada warga yang terkena DBD di suatu wilayah, maka warga di lingkungan itu seharusnya melakukan gotong royong membersihkan area-area berpotensi jadi sarang jentik nyamuk.
“Ini jangan dianggap sepele, ini harus kita tangani bersama. Tidak hanya dari pemerintah kota saja, tetapi dari setiap rumah tangga yang harus memeriksa. Jika dalam radius 1 kilometer dari rumah ada yang terjangkit DBD, lakukan bersih-bersih. Gak usah panik, gak usah khawatir, kita lakukan bersih-bersih saja,” ujar Benyamin.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkomitmen untuk memberikan edukasi dan fasilitas kesehatan yang diperlukan untuk mencegah dan menangani kasus DBD.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Referensi belajar mencegah DBD dapat mengunjungi galeri jumantik pamulang
(tangerangselatankota)