Tabrani juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk peran aktif orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.
Jika ada pelajar yang tetap terlibat tawuran atau tindakan kriminal lainnya, pihak berwenang siap mengambil langkah hukum yang tegas.
“Jika terbukti ada unsur kriminal, tentu akan ada tindakan hukum yang jelas. Namun, kami tidak akan gegabah sebelum ada bukti kuat,” tambahnya.
Terkait sanksi bagi siswa, Tabrani menjelaskan bahwa tindakan mengeluarkan siswa dari sekolah (drop out) tidak akan dilakukan sembarangan.
“Sekolah sudah memiliki aturan yang jelas tentang batasan kapan siswa bisa dikeluarkan. Namun, jika tawuran berujung pada tindakan melukai atau menghilangkan nyawa, sanksi hukum akan berlaku,” tegasnya.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen. Pol. Djati Wiyoto Abadhy menyatakan bahwa program ini sangat ditunggu oleh kepolisian dan masyarakat Tangsel, mengingat tingginya angka tawuran di wilayah tersebut.