Seketika.com, Jakarta – Marah, sebuah ekspresi emosi yang begitu manusiawi, namun kehadirannya yang tak terkendali bisa menjadi badai dalam kehidupan kita.
Artikel ini mengulas dampak buruk dari marah yang berlebihan serta memberikan tips untuk mengendalikan emosi ini dengan lebih sehat.
Marah yang tidak terkendali atau terlalu sering bisa membawa dampak negatif pada kesehatan, baik fisik maupun mental.
- Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kemarahan yang berlebihan memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Ini dapat mengakibatkan penurunan antibodi imunoglobulin A (IgA), yang bertugas melawan infeksi. Dengan berkurangnya IgA, risiko infeksi dapat meningkat, serta sistem pencernaan dapat terganggu dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
- Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Marah memicu pelepasan hormon stres yang memengaruhi sistem kardiovaskular, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Hal ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah irama jantung, bahkan pembekuan darah yang memicu serangan jantung atau stroke.
- Memperburuk Kesejahteraan Mental
Menahan amarah bisa menumpuk tekanan emosional, menyebabkan frustrasi yang jika dibiarkan, bisa berubah menjadi perasaan putus asa atau keputusasaan. Ini dapat menyebabkan depresi, kehilangan minat pada aktivitas, dan merasa terisolasi.
Mengendalikan Emosi dengan Bijak
Untuk menghindari dampak buruk dari marah yang tak terkendali, penting untuk mengelola emosi dengan bijak. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Berpikir Sebelum Bertindak
Sebelum merespons dengan amarah, berhentilah sejenak dan berpikirlah tentang konsekuensi dari tindakan tersebut.
- Teknik Relaksasi
Praktikkan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh.