Pernyataan Trump ini menandai perubahan tajam dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Biden, yang dengan tegas menganggap Ukraina sebagai pihak yang tidak terpisahkan dari setiap keputusan tentang masa depan negara tersebut.
Sebagai tambahan, Trump juga menyebutkan bahwa keanggotaan Ukraina dalam NATO tidak realistis, yang mencerminkan pandangan berbeda dengan banyak pemimpin Barat yang mendukung kemungkinan tersebut setelah invasi Rusia.
Meskipun mengubah arah kebijakan, Trump tetap mempertahankan dukungan untuk Ukraina dalam bentuk bantuan militer.
Ia menegaskan bahwa meski kebijakan baru ini diterapkan, Ukraina bisa memperoleh bantuan asalkan ada jaminan tertulis tentang akses Amerika Serikat terhadap sumber daya alam Ukraina, seperti unsur tanah jarang, minyak, dan gas.
Ukraina, yang ingin memperluas kemitraan dengan Amerika Serikat, pun menawarkan kesempatan untuk kerjasama industri mineral sebagai bagian dari kesepakatan ini.
