Seketika.com, Dunia – Korea Utara menuduh Korea Selatan menerbangkan drone ke ibu kotanya, Pyongyang, untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-Korea Utara. Tuduhan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara, yang mengklaim bahwa drone-drone Korea Selatan terdeteksi di langit Pyongyang pada 3, 9, dan 10 Oktober 2024. Mereka menganggap penerbangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara.
Menurut laporan dari AP News, Korea Utara menyebut tindakan ini sebagai “provokasi berbahaya” yang berpotensi memicu konflik bersenjata atau bahkan perang. Kementerian tersebut memperingatkan bahwa angkatan bersenjata mereka akan mempersiapkan “semua sarana serangan” untuk merespons tindakan Korea Selatan. Korea Utara juga mengancam akan mengambil langkah-langkah tegas tanpa peringatan jika insiden serupa terjadi lagi di masa mendatang.
“Pengaman pada pelatuk kami kini telah dilepaskan,” tegas pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara, memperjelas sikap keras mereka atas insiden ini.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Korea Utara. Dalam sebuah sidang parlemen, Kim dengan tegas menyatakan, “Kami tidak melakukannya,” namun tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Sementara itu, belum ada kejelasan mengenai asal-usul drone yang dimaksud. Staf Gabungan Korea Selatan dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi klaim yang dilontarkan oleh Korea Utara.
