Sementara itu, di sisi lain, Liga Premier Inggris telah mengambil langkah progresif dengan mendorong wasit untuk memberikan jeda sementara dalam pertandingan bagi pemain Muslim yang ingin berbuka puasa selama bulan Ramadan.
Kebijakan serupa juga diterapkan oleh Jerman dan Belanda, menunjukkan perbedaan pendekatan antara negara-negara tersebut dalam memperlakukan pemain beragama Islam di lapangan sepak bola.
Kontroversi ini terus menjadi perdebatan di kalangan penggemar dan komunitas sepak bola, mencerminkan tantangan yang kompleks dalam mengakomodasi kebutuhan keagamaan pemain dalam arena olahraga yang kompetitif.