Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
Hukum dan KriminalInternasional

FOTO: 6.745 Rekening Bank Dengan Total Aset USD 257 Juta di Bekukan dari Ribuan Tersangka Penipuan Online

44
×

FOTO: 6.745 Rekening Bank Dengan Total Aset USD 257 Juta di Bekukan dari Ribuan Tersangka Penipuan Online

Share this article
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-01, Foto Interpol
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-04
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-03
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-02
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-05
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online06
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-07
6.745-Rekening-Bank-Dengan-Total-Aset-USD-257-Juta-di-Bekukan-dari-Ribuan-Tersangka-Penipuan-Online-08

Seketika.com, Lyon – Operasi polisi global melibatkan 61 negara telah berhasil membekukan 6.745 rekening bank dan menyita aset senilai total USD 257 juta, mengganggu jaringan kejahatan transnasional terorganisir.

Operasi First Light 2024 menargetkan phishing, penipuan investasi, situs belanja online palsu, penipuan percintaan, dan peniruan identitas.

Polisi berhasil menangkap 3.950 tersangka dan mengidentifikasi 14.643 potensi tersangka di seluruh dunia.

Selama operasi ini, polisi juga menyita sekitar USD 135 juta dalam mata uang fiat dan USD 2 juta dalam mata uang kripto.

Aset lain senilai lebih dari USD 120 juta disita, termasuk real estat, kendaraan mewah, dan perhiasan.

Operasi menggunakan mekanisme Intervensi Cepat Global terhadap Pembayaran (I-GRIP) INTERPOL untuk melacak dan mencegat hasil kejahatan, termasuk USD 331.000 dari penipuan email bisnis.

Direktur IFCACC INTERPOL, Dr Isaac Kehinde Oginni, menekankan pentingnya operasi ini dalam melindungi komunitas global dan perekonomian.