” Perubahan rute ini juga tidak sesuai dengan ketentuan ta’limatul hajj “
Seketika.com, Jakarta – Garuda Indonesia mengumumkan perubahan rute penerbangan untuk 46 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia gelombang I. Jemaah yang awalnya dijadwalkan pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, kini akan pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Perjalanan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang:
1. Gelombang I: Jemaah mendarat di Bandara AMAA Madinah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dan Makkah sebelum pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.
2. Gelombang II: Jemaah mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, melanjutkan perjalanan ke Makkah dan Madinah sebelum pulang melalui Bandara AMAA Madinah.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia gagal memperoleh slot time di Bandara Jeddah.
Akibatnya, slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama dialihkan ke Bandara AMAA Madinah.
Subhan Cholid menjelaskan beberapa dampak sistemik dari perubahan rute ini:
1. Kelelahan Jemaah: Perjalanan dari Makkah ke Madinah memakan waktu lebih dari 8 jam, dibandingkan perjalanan ke Jeddah yang hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam.
2. Pemecahan Konsentrasi Petugas: Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang semula terfokus di Jeddah kini harus membagi pelayanan di Madinah.
3. Penyiapan Layanan Tambahan: Dibutuhkan akomodasi, konsumsi, dan transportasi tambahan di Madinah di luar jadwal yang direncanakan.
