Produk ini menjadi fenomenal dan terjual lebih dari 100 juta unit, menjadikannya lebih kaya daripada yang ia raih dari karier tinjunya.
Keberhasilan Foreman tidak hanya terbatas pada olahraga dan bisnis. Ia juga dikenal sebagai seorang pendeta yang taat, seorang ayah, dan kakek yang penuh kasih sayang.
Keluarganya menggambarkan Foreman sebagai seorang pria yang memiliki iman yang teguh, kerendahan hati, dan dedikasi untuk menjaga warisannya.
Sebagai atlet Olimpiade dan juara dunia dua kali, kontribusinya terhadap dunia tinju dan masyarakat tidak akan pernah terlupakan.
George Foreman meninggal dunia pada usia 76 tahun, meninggalkan kenangan yang tak terlupakan bagi dunia tinju dan pengusaha di seluruh dunia.
Keberaniannya dalam menghadapi tantangan hidup dan transformasinya dari petinju keras menjadi sosok yang penuh kasih, tetap menginspirasi banyak orang hingga hari ini.
(apnews)
