Sementara itu, Ketua Umum Cide Kode Benteng, Michael Riyano, menjelaskan bahwa Cide Kode bukan hanya ajang pencarian duta cantik atau ganteng. Proses seleksi tidak melibatkan pengukuran tinggi atau berat badan.
“Pemilihan Cide Kode fokus pada kecerdasan dan gagasan dalam melestarikan kebudayaan Cina Benteng di Kota Tangerang. Semua peserta telah melalui berbagai tahap seleksi yang ketat sejak tiga bulan lalu, mulai dari audisi, workshop, pembekalan, karantina, hingga malam bakat dan grand final,” jelas Michael.
Dalam pemilihan pemenang Cide Kode Cina Benteng, tak hanya penampilan fisik yang dinilai, melainkan juga kualitas intelektual dan kontribusi terhadap pelestarian budaya.
Juri berkompeten dihadirkan, mulai dari Budayawan Tionghoa, Master Trainer Public Speaking Academy, hingga aktor Ali Mensan dan Niniek L Karim, yang juga merupakan pemain film serta dosen psikologi di UI.
Michael Riyano juga menambahkan, “Para pemenang Cide Kode selanjutnya akan menjalankan program pelestarian Cina Benteng dengan tiga pilar utama, yaitu berbudaya, nasionalis, dan humanis.”
(tangerangkota)