Selain ketegangan perdagangan, faktor ekonomi lain yang turut mendorong harga emas adalah data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS. Pada Februari, PCE meningkat 0,4%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis sebesar 0,3%.
Meskipun angka ini sedikit lebih panas, tidak ada perubahan signifikan pada ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga.
The Federal Reserve (Fed) yang telah menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun 2024, mengisyaratkan adanya potensi penurunan lebih lanjut di akhir tahun 2025.
Saat ini, pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 63 basis poin (bps) pada akhir tahun ini, dimulai pada Juli 2025.
Penurunan suku bunga ini diyakini dapat mempengaruhi daya tarik emas, mengingat emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang disebabkan oleh kebijakan tarif Trump semakin memperburuk prospek ekonomi global, yang semakin meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset aman.
(research@cnbcindonesia.com)
