Keputusan tersebut berujung pada adu pendapat antara keduanya setelah peluit panjang berbunyi.
Ruben Amorim, meski menyaksikan perselisihan tersebut, memandangnya dengan bijak. “Kita perlu merasakan sesuatu,” katanya.
“Jika kita perlu bertarung satu sama lain, itu seperti keluarga. Ketika Anda tidak peduli, Anda tidak melakukan apa-apa. Ketika Anda peduli, Anda bertarung dengan saudara Anda, dengan ibu Anda, dengan ayah Anda.” Pernyataan Amorim ini menunjukkan bahwa konflik kecil seperti ini justru menandakan adanya semangat dan rasa saling peduli antar pemain di dalam tim.
Kemenangan ini penting bagi Manchester United, yang kini tetap tak terkalahkan di Liga Europa, dan menjadi momentum positif meski ada perbedaan pendapat antar pemain.
Kejadian ini juga menggambarkan betapa besar hasrat dan perjuangan para pemain dalam meraih kemenangan.
(apnews)