Mibe menjelaskan bahwa Honda telah menyarankan pertukaran saham untuk mempercepat proses pengambilan keputusan.
Meskipun terdapat potensi besar dalam kolaborasi ini, Mibe mengakui bahwa langkah-langkah yang berisiko harus diambil untuk mencapai hasil yang maksimal.
Awalnya, pembicaraan ini dimulai pada Desember 2024, dengan harapan mendirikan perusahaan induk bersama pada bulan Agustus 2025.
Namun, para analis sejak awal meragukan manfaat nyata dari penggabungan ini, karena ada tumpang tindih dalam jajaran model dan kekuatan masing-masing perusahaan, terutama di tengah persaingan ketat dari perusahaan seperti Tesla dan BYD yang semakin dominan di industri otomotif.
Meski pembicaraan integrasi bisnis gagal, Honda, Nissan, dan Mitsubishi sepakat untuk tetap melanjutkan kerja sama dalam hal kendaraan listrik dan mobil pintar, seperti kendaraan otonom.