KesehatanPeristiwa

Incidence Rate Demam Berdarah di Indonesia Meningkat Awal 2024

213
×

Incidence Rate Demam Berdarah di Indonesia Meningkat Awal 2024

Share this article
Anggota Komisi IX Dewi Asmara, saat mengikuti Raker Komisi IX dengan Kemenkes di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Munchen/vel

“Hal ini penting mengingat kasus DBD masih tinggi setiap tahunnya.”

Seketika.com, Jakarta – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat di awal tahun 2024. Peningkatan ini dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Kerja dengan Komisi IX, yang menjelaskan bahwa peningkatan kasus ini terkait dengan fenomena El Nino dan pergantian musim di akhir dan awal tahun.

Menanggapi siklus berulang ini, Anggota Komisi IX Dewi Asmara menekankan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus memiliki persiapan pencegahan yang masif agar kasus DBD dapat diantisipasi dan tidak terus meningkat.

Dewi meminta Kemenkes untuk mengevaluasi efektivitas program-program pencegahan yang telah dilakukan.

Hal ini penting mengingat kasus DBD masih tinggi setiap tahunnya.

“Ke depan, tidak boleh terjadi peningkatan kasus dengue yang kemudian menyebabkan kematian. Apa upaya strategis yang akan dilakukan? Karena satu sisi Bapak (Menteri) mengatakan ini adalah siklus tahunan. So what kalau siklus tahunan? Apakah kita mau membiarkan setiap siklus tahunan ada yang meninggal? Daerah perkotaan yang banyak juga tentu tidak seharusnya seperti itu,” tegas Dewi dalam Raker Komisi IX dengan Kemenkes di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Dewi menambahkan bahwa edukasi gerakan 3M (menguras, mengubur, dan menutup) seharusnya tidak hanya menjadi jargon, melainkan harus menjadi edukasi masif yang terus disadarkan kepada masyarakat. Gerakan ini perlu dijalankan secara efektif dan berkelanjutan.