Seketika.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya persiapan Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 16 Mei 2024. Sejak menjadi mitra OECD pada 2007 dan berpartisipasi dalam program regional Asia Tenggara sejak 2014, Indonesia terus meningkatkan kerjasamanya dengan organisasi tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan bahwa Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD bersamaan dengan Argentina dalam pertemuan OECD Ministerial Council Meeting (MCM) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Paris pada 2-3 Mei 2024.
“Dalam pertemuan Ministerial Council Meeting tersebut, Indonesia bersama Argentina diterima permohonannya. Argentina, sampai rapat kemarin itu, berproses selama lima tahun. Sedangkan Indonesia mulai dari surat yang dikirim OECD itu berproses selama tujuh bulan,” jelas Airlangga.
Airlangga juga menambahkan bahwa saat ini terdapat sejumlah negara dengan status serupa, termasuk Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania, yang telah berproses lebih dari dua tahun.
“Praktik-praktik yang dilakukan itu beberapa negara yang sudah menjadi anggota dalam aksesi itu Kosta Rika butuh waktu enam tahun, Kolombia tujuh tahun, Cile tiga tahun. Jadi kita harus belajar dari Cile bagaimana mereka bisa menjadi anggota dalam waktu yang lebih cepat,” kata Airlangga.
Menko Perekonomian juga melaporkan kemajuan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework yang mencakup empat pilar penting. Indonesia telah menyelesaikan negosiasi pada pilar kedua terkait rantai pasokan dan akan segera menyelesaikan pilar pertama terkait perdagangan.