Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
ArtisGaya Hidup

Ini Asal Mula Tren “Aku Gak Bisa Yura”

142
×

Ini Asal Mula Tren “Aku Gak Bisa Yura”

Share this article
Penampilan Yura Yunita membawakan lagu Risalah Hati di Pertunjukkan Tutur Batin Jakarta (foto : Tangkapan Layar Kanal Youtube Yura Yunita)

Seketika.com, Lifestyle – Belakangan ini, media sosial tengah diramaikan oleh tren baru yang menarik perhatian banyak pengguna, yaitu “Aku Gak Bisa Yura”. Tren ini berawal dari lagu legendaris Dewa 19, “Risalah Hati”, yang dinyanyikan ulang oleh Yura Yunita. Salah satu lirik dari lagu tersebut, “Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta,” menjadi inspirasi utama di balik fenomena yang kini viral ini.

Tren “Aku Gak Bisa Yura” telah menjadi wadah bagi banyak orang untuk berbagi kisah tentang perjuangan mereka yang berakhir dengan kegagalan. Melalui platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook, pengguna memanfaatkan lirik tersebut untuk mengekspresikan berbagai pengalaman hidup, baik dalam cinta, karier, maupun aspek kehidupan lainnya yang tidak berjalan sesuai harapan.

Di TikTok, tren ini diadaptasi ke dalam video kreatif yang menampilkan pengguna yang menceritakan usaha mereka dalam mencapai tujuan tertentu, namun berakhir dengan kekecewaan. Biasanya, video ini dilengkapi dengan caption seperti “Aku gak bisa Yura” diikuti oleh curhatan pribadi. Misalnya, banyak netizen yang menuliskan, “Aku gak bisa Yura, dia sudah jadi milik orang lain,” atau “Aku gak bisa Yura, banyak yang lebih baik daripada aku.”

Kreasi video semacam ini telah menyebar luas, mengundang banyak pengguna lain untuk ikut berbagi pengalaman serupa. Tak hanya di TikTok, tren ini juga meluas ke berbagai platform media sosial lainnya, menciptakan gelombang kreativitas yang membawa tren ini menjadi topik perbincangan hangat.

Namun, tren ini bukan sekadar ajang untuk berbagi cerita kesedihan. Banyak pengguna juga menggunakan “Aku Gak Bisa Yura” untuk mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap artis idola mereka, atau bahkan untuk menertawakan kegagalan mereka dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan.