Meski api telah dipadamkan, pihak berwenang masih belum dapat mengonfirmasi penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Penyidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan insiden ini.
Pesawat yang terlibat adalah model Airbus A321, sebuah jenis pesawat yang umum digunakan oleh maskapai di seluruh dunia.
Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah kecelakaan pesawat tragis yang melibatkan Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024, yang menewaskan hampir semua penumpang.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan, dengan pesawat Boeing 737-800 tergelincir dari landasan pacu dan terbakar setelah mengalami kegagalan pada roda pendaratannya.
Penyelidikan lebih lanjut terhadap kedua insiden ini sedang berlangsung, dengan pihak berwenang mengungkapkan bahwa pada kecelakaan Jeju Air, jejak serangan burung ditemukan pada mesin pesawat.
Namun, penyebab pasti dari kedua kejadian ini belum dapat dipastikan. Keamanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama bagi pihak berwenang di Korea Selatan, dengan harapan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
(apnews)