Pat Gelsinger, CEO Intel, menjelaskan bahwa pemutusan hubungan kerja ini bertujuan untuk merampingkan operasi dengan lebih sedikit staf di kantor pusat dan lebih banyak di lapangan, yang mendukung pelanggan. Mengenai penangguhan dividen, Gelsinger menyatakan, “Tujuan kami adalah membayar dividen yang kompetitif dari waktu ke waktu, tetapi saat ini fokus kami adalah memperkuat neraca dan mengurangi utang.”
Intel, yang memiliki 116.500 karyawan per 29 Juni, mengatakan bahwa sebagian besar pemutusan hubungan kerja akan diselesaikan pada akhir tahun 2024.
Sebelumnya, pada bulan April, perusahaan mengumumkan dividen triwulanan sebesar 12,5 sen per saham.
Intel tengah menjalankan rencana pemulihan yang berfokus pada pengembangan prosesor AI canggih dan peningkatan kemampuan manufaktur untuk bersaing dengan TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia.
Dorongan untuk menghidupkan kembali bisnis pengecoran kontrak di bawah kepemimpinan Gelsinger telah meningkatkan biaya dan menekan margin laba perusahaan.
(Reuters)
