Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya kecemasan mengenai aktivitas spionase dan peretasan Rusia, terutama sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
Awal tahun ini, Jerman menuduh Rusia melakukan serangan siber terhadap partai Sosial Demokrat yang berkuasa, serta menargetkan sektor logistik, pertahanan, kedirgantaraan, dan teknologi informasi.
Pada bulan Mei, seorang mantan tentara Jerman dijatuhi hukuman penjara tiga setengah tahun karena membagikan informasi militer rahasia kepada Rusia.
BfV juga mengungkapkan bahwa Unit 29155 terlibat dalam aktivitas spionase dan sabotase, sering kali dengan merusak situs web dan menerbitkan data curian.
Unit ini diduga bertanggung jawab atas peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris pada tahun 2018.
(aljazeera)
