Sementara itu, Tyson, yang terkenal dengan julukan “Iron Mike,” menunjukkan tanda-tanda kelelahan sepanjang pertarungan.
Meski sempat menyerang Paul di ronde pertama, Tyson tidak dapat mempertahankan daya serangannya setelah ronde ketiga.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Tyson mengungkapkan bahwa masalah kesehatan yang dia alami baru-baru ini sempat memaksanya dirawat di rumah sakit. Meskipun demikian, Tyson mengungkapkan bahwa ia mungkin sudah bertarung untuk terakhir kalinya.
Pertarungan ini menjadi titik balik bagi Jake Paul, yang telah membuktikan dirinya sebagai petarung serius.
Meskipun hanya melawan mantan juara yang sudah berusia, Paul tidak ragu untuk menantang petinju besar lainnya seperti Canelo Alvarez. Ke depan, Paul berambisi untuk memperbaiki citranya dan membuktikan bahwa ia bisa melawan petinju terbaik di dunia.
Dengan 72.000 penonton yang hadir di Stadion AT&T dan acara yang berhasil ditonton oleh 60 juta rumah tangga lewat Netflix, jelas bahwa Jake Paul mampu menciptakan sensasi besar di dunia tinju.
Meskipun ia masih harus membuktikan banyak hal, Paul telah menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar sensasi internet dan berpotensi menjadi ancaman di dunia tinju profesional.
(apnews)
