Seketika.com, Austin – Stadion Q2 yang penuh sesak di Austin, Texas, siap menjadi saksi sejarah pada Minggu malam saat Venezuela menghadapi Jamaika dalam pertandingan seru CONMEBOL Copa America. Tak peduli hasilnya, penonton akan menyaksikan momen bersejarah.
Jika La Vinotinto menang, ini akan menjadi kemenangan ketiga berturut-turut mereka dalam sejarah turnamen. Sebaliknya, jika Jamaika mampu menahan imbang atau menang, mereka akan mencatatkan poin pertama mereka di kompetisi ini.
Setelah 45 menit pertama, hasil imbang tampak paling mungkin. Pemain sayap Jamaika, Renaldo Cephas, memiliki peluang terbaik di babak pertama.
Pada menit ke-20, bek Jon Bell mengirimkan umpan silang sempurna kepada Cephas yang melaju cepat. Namun, tembakan Cephas melewati mistar gawang, gagal mencetak gol kedua untuk Reggae Boyz di CONMEBOL Copa América™.
Pemain sayap Venezuela, Darwin Machis, juga memiliki peluang emas. Meski akan absen di perempat final karena akumulasi kartu kuning, Machis berhasil mengirimkan umpan silang yang mengancam gawang Jamaika.
Kiper Jahmali Waite harus beraksi cepat untuk mengamankan bola agar tidak masuk ke sudut kiri atas gawangnya.
Hingga akhir babak pertama, kedua tim belum berhasil mencetak gol dan memasuki jeda dengan skor 0-0.
Segalanya berubah drastis di babak kedua. Venezuela tampil sebagai tim yang berbeda, mencetak dua gol cepat melalui Eduard Bello dan Salomon Rondon.
