Sejak itu, tombak ini ditempatkan di ruang kerja Wali Kota Yogyakarta dan dirawat serta dijamas secara rutin.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menekankan bahwa prosesi jamasan Tombak Kyai Wijaya Mukti adalah bagian dari budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh Pemkot Yogyakarta.
“Ini adalah bagian dari acara budaya yang mempertegas bahwa Kota Yogyakarta berkomitmen untuk melestarikan budaya sebagai kekuatan masyarakat. Jamasan ini juga simbol untuk memperkuat moral dan karakter Pemkot dalam penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan layanan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menambahkan bahwa jamasan Tombak Kyai Wijaya Mukti mengandung nilai-nilai penting bagi Pemkot Yogyakarta.
“Sejalan dengan konsep Manunggaling Kawulâ-Gusti, jamasan ini mengajarkan bagaimana seorang pemimpin harus menjadi teladan yang baik dan menjalankan pemerintahan dengan baik, bekerja sama dengan seluruh pegawai Pemkot untuk memberikan pelayanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta,” katanya.
(jogjakota)
