Seketika.com, Jakarta – Insiden penembakan Donald Trump saat melakukan kampanye di Pennsylvania mengejutkan dunia. Mantan Presiden Amerika Serikat itu terluka di bagian telinga akibat tembakan.
Menurut laporan Associated Press (AP), pelaku diduga menggunakan senjata jenis ArmaLite Rifle (AR) 15 untuk menembak Trump. “Penegak hukum menemukan senapan jenis AR di tempat kejadian, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Orang tersebut tidak berwenang membahas rincian penyelidikan,” kata AP dalam keterangannya pada Minggu (14/7/2024).
Pelaku penembakan diketahui berdiri di atap sebuah bangunan tinggi dan dipersenjatai dengan senapan jenis AR-15.
Mengutip laman NorthJersey.com, senjata AR-15 merupakan senapan semi otomatis yang sering digunakan dalam berbagai insiden penembakan di Amerika. Meskipun namanya sering disalahartikan sebagai singkatan dari Assault Rifle, AR sebenarnya merupakan singkatan dari ArmaLite Rifle, diambil dari nama perusahaan yang pertama kali mengembangkannya pada 1950-an.
Senjata AR-15 legal untuk kepemilikan sipil di banyak wilayah Amerika Serikat dan sangat populer di kalangan penggemar senapan karena fitur-fiturnya yang dapat dikustomisasi, akurasi, dan kemudahan penggunaan.
Insiden ini telah memicu reaksi luas dan meningkatkan perhatian pada isu keamanan dalam kampanye politik di Amerika Serikat. Penegak hukum dan Dinas Rahasia terus menyelidiki insiden ini untuk mengungkap motif di balik penembakan dan memastikan keamanan di acara-acara politik selanjutnya.
