Ketertarikan Yuyun pada posisinya sebagai kader posyandu dipicu oleh kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat sekitar, terutama anak-anak.
Dedikasinya untuk menyebarkan program Permataku di lingkungan sekitarnya tercermin dalam upayanya.
Meskipun menghadapi tantangan dalam menyosialisasikan program, terutama karena stigma masyarakat terhadap TBC, Yuyun tidak pernah berhenti berjuang.
Melalui pendekatan bertahap, ia bersama kader posyandu lainnya berhasil mendekati masyarakat, bahkan yang awalnya menolak kunjungan dan bantuan.
Kesuksesan inilah yang membuat Yuyun meraih penghargaan sebagai kader posyandu berprestasi tingkat Kota Tangerang pada tahun 2022, serta penghargaan tingkat Provinsi Banten dan nasional oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2023.
(tangerangkota)