Seketika.com, Bisnis – Kecerdasan finansial adalah diksi yang sering terdengar dan digunakan pada beberapa dekade belakangan ini. Meningkatnya jumlah investor terutama investor muda di Indonesia pasca pandemi dan melalui upaya sosialisasi dan tren nabung saham menjadikan kecerdasan finansial menjadi salah satu bagian dari kecerdasan yang dianggap penting.
Namun, apa itu kecerdasan finansial?
Sebetulnya, kecerdasan finansial adalah topik yang cukup baru dan belum dianalisis secara akademis dan secara luas. Selama ini kecerdasan finansial dimaknai sebatas pengetahuan tentang keuangan, yang mana ini menimbulkan tumpang tindih dengan literasi finansial yang sudah eksis lebih lama sebelumnya.
Namun baru-baru ini, mahasiswa Fakultas Psikologi UM (Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian untuk mendefinisikan dan menyelesaikan masalah tumpang tindih antara kecerdasan finansial dan literasi finansial.
Di bawah bimbingan utama dari Dr. Tutut Chusniyah, S.Psi., M.Si. yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UM, kecerdasan finansial didefinisikan sebagai kemampuan mental dalam mengelaborasikan pengetahuan dan emosi untuk memecahkan masalah-masalah finansial.
Menurut definisi ini, posisi kecerdasan finansial tidak hanya sebatas pengetahuan finansial saja, tapi juga kemampuan mental, terutama emosi.
Hal itu karena perilaku pengelolaan keuangan, seperti keputusan keuangan sangat melibatkan emosi. Meski berdasar ilmu ekonomi, perilaku ekonomi melibatkan hitungan angka rasional, namun pada kenyataannnya perilaku ekonomi manusia merupakan perilaku yang irasional.