Tahun 2023 juga mencatatkan suhu global harian baru dan bencana gelombang panas ekstrem di Asia dan Eropa.
BMKG memproyeksikan suhu udara di Indonesia dapat meningkat hingga 3,5 derajat Celcius pada tahun 2100 jika aksi mitigasi tidak dilakukan.
“WMO memperingatkan bahwa pada tahun 2050, negara-negara di dunia mungkin menghadapi bencana hidrometeorologi dan krisis air yang dapat memicu kelangkaan pangan. Generasi Z dan Alpha akan merasakan dampak paling besar,” tambah Dwikorita.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan bahwa perubahan iklim akan terus berlanjut dalam beberapa dekade mendatang jika tidak ada aksi mitigasi.
Dampak negatif perubahan iklim memerlukan respons global melalui mitigasi dan adaptasi. World Economic Forum 2023 juga menyebut kegagalan dalam mitigasi dan adaptasi iklim sebagai risiko global terbesar.
Ardhasena menekankan bahwa keberhasilan adaptasi dan mitigasi iklim bergantung pada kesadaran dan pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda, yang akan paling terpengaruh oleh perubahan iklim.
