Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
OpiniPolitikTeknologi

Ketika Algoritma Mengendalikan Kebebasan: Mengungkap Manipulasi Psikopolitik di Era Digital

166
×

Ketika Algoritma Mengendalikan Kebebasan: Mengungkap Manipulasi Psikopolitik di Era Digital

Share this article
Ilustrasi opini yang dikendalikan oleh algoritma media sosial, (DallE)

Seketika.com, Teknologi – Dalam dunia digital modern, algoritma menjadi salah satu alat paling kuat mempengaruhi perilaku dan preferensi pengguna media sosial maupun internet. Byung-Chul Han seorang filsuf dari korea selatan banyak berbicara tentang peran teknologi digital dalam psikologi politik modern.

Teknologi terutama media sosial dan platform digital lainnya telah menjadi alat baru untuk mengendalikan serta mengarahkan perilaku politik. Data yang dikumpulkan dari aktivitas online digunakan untuk memprediksi, memanipulasi, dan bahkan mengontrol perilaku manusia.

Dalam dunia modern, kita bisa melihat dengan algoritma yang menentukan berita apa yang kita lihat, iklan apa yang sering muncul di layar kita, dan bahkan bagaimana opini politik dibentuk.

Teknologi telah menjadi alat psikopolitik yang sangat efektif, dimana kekuasaan dapat bekerja tanpa disadari oleh orang yang dikendalikan.

Salah satu contoh kasus dimana media sosial dan internet menjadi alat kontrol atas opini publik adalah saat kontestasi pemilihan presiden pada tahun 2024, dimana algoritma TikTok condong ke arah citra baik dari Prabowo Subianto, sedangkan Twitter condong ke kubu Anies Baswedan.

Ketika algoritma TikTok lebih condong mempromosikan konten yang mendukung Prabowo Subianto, dan Twitter lebih memunculkan konten yang mendukung Anies Baswedan, hal ini menciptakan ekosistem informasi yang terpolarisasi.