Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
OpiniPolitikTeknologi

Ketika Algoritma Mengendalikan Kebebasan: Mengungkap Manipulasi Psikopolitik di Era Digital

180
×

Ketika Algoritma Mengendalikan Kebebasan: Mengungkap Manipulasi Psikopolitik di Era Digital

Share this article
Ilustrasi opini yang dikendalikan oleh algoritma media sosial, (DallE)

Ini menciptakan lingkungan yang semakin tidak toleran terhadap perbedaan pendapat dan memperkuat kekuatan politik yang menggunakan platform ini untuk kepentingan mereka.

Kasus Tiktok dan Twitter ini menunjukkan bagaimana kebebasan digital dapat digunakan sebagai alat kekuasaan dalam konteks psikopolitik di dunia modern.

Algoritma, yang tampaknya netral, sebenarnya dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik dan mengarahkan hasil politik.

Dengan memahami ini, masyarakat harus lebih kritis dalam mengkonsumsi informasi di media sosial dan menyadari bahwa kebebasan mereka untuk memilih dan mengekspresikan diri mungkin tidak sepenuhnya independen, tetapi dipengaruhi oleh kekuatan yang tidak terlihat namun sangat kuat.

Kesimpulan: Waspada Terhadap Pengaruh Algoritma dalam Demokrasi

Kesadaran akan pengaruh algoritma sangat penting dalam menjaga integritas demokrasi dan memastikan bahwa kebebasan untuk memilih dan berpendapat benar-benar bebas dari manipulasi yang tidak disadari.

Dalam kasus TikTok dan Twitter, di mana algoritma cenderung mempromosikan pandangan politik tertentu, kita melihat bagaimana kebebasan digital dapat dibentuk oleh kekuatan yang tersembunyi.