Dalam konten tersebut, Galih melakukan dialog dengan seorang anak di bawah umur, yang mana ia bertanya tentang hewan yang dapat mengaji. Anak tersebut menjawab serigala, dan dialog tersebut terus berlanjut dengan Galih mengajukan pertanyaan yang menimbulkan kesan negatif terhadap agama.
Kasus ini menimbulkan kecaman dari masyarakat dan menyulut perdebatan tentang batasan dalam menyajikan konten di media sosial.
Penegakan hukum terhadap kasus-kasus penistaan agama menjadi penting untuk memastikan keberagaman dan toleransi dalam masyarakat tetap terjaga.