Misalnya, Komite Penyelamatan Internasional memiliki lebih dari 6 ton obat-obatan dan perlengkapan medis yang tertahan di perbatasan, dan truk-truk lainnya membawa persediaan penting yang tertunda pengirimannya.
“Kami tidak memiliki stok yang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang selama penutupan ini,” kata Tess Pope dari Medical Aid for Palestinians.
Kondisi ini menambah kesulitan bagi rumah sakit dan fasilitas medis lainnya yang kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis untuk merawat pasien.
Penyeberangan yang menjadi jalur utama bagi distribusi bantuan kini telah ditutup. Pemerintah Israel menyatakan bahwa pemutusan pasokan ini bertujuan untuk menekan Hamas agar menerima usulan gencatan senjata.
Namun, kelompok hak asasi manusia menyebut kebijakan ini sebagai “kebijakan kelaparan,” yang memperburuk penderitaan rakyat Palestina.